Jepang kini mendominasi jumlah investor yang menanamkan modalnya di Jawa
Barat pada triwulan I/2012, menggeser arus investasi asal Korea Selatan
yang selama ini mendominasi.
Kepala Badan Koordinasi dan Penanaman Modal Daerah [BKPMD] Jabar Agus
Gustiar mengatakan penanaman modal investor Jepang di Jabar meningkat
secara signifikan sejak 2 tahun terakhir. Jepang menginvestasikan
modalnya dalam 4 proyek yang menyerap 2.745 tenaga kerja.
“Nilai total dari keempat proyek tersebut Rp 3,5 triliun, atau 54,8%
dari seluruh minat investasi PMA triwulan I 2012,” katanya. Peningkatan
investasi Jepang ini menurutnya sejak 2011 lalu mampu menggeser dominasi
PMA Korea Selatan yang selalu menduduki peringkat pertama di Jabar.
Di sisi lain, rencana investasi yang sudah mendapat SPPM [surat
persetujuan penanaman modal] pada triwulan I 2012 ini tercatat ada 55
proyek yang mampu menyerap 12.589 tenaga kerja bernilai Rp 10,24
triliun. Rinciannya terdiri dari 18 proyek PMA senilai Rp 6,44 triliun
dengan penyerapan 5.872 tenaga kerja, dan 37 proyek PMDN [penanaman
modal dalam negeri] senilai Rp 3,7 triliun yang bakal menyerap 6.717
tenaga kerja.
Menurut Agus, berdasarkan daerah tujuan, minat investasi untuk PMA pada
tw1/2012 yang nilainya terbesar adalah Kabupaten Karawang sebesar Rp
3,33 triliun disusul Kabupaten Cianjur sebesar, Rp 2,22 triliun.
BKPMD Jabar sendiri mencatat realisasi investasi di Jawa Barat pada
triwulan I 2012 mengalami peningkatan sebesar 4,79% dibanding tahun lalu
yang besarnya Rp 18,67 triliun. “Tercatat total realisasi triwulan I
2012 sebesar Rp 19,17 triliun, dengan perincian PMA Rp 14,35 triliun dan
PMDN Rp 4,8 triliun,” kata Agus hari ini.
Pada triwulan I 2012 ini sebanyak 198.817 orang mampu diserap sebagai
tenaga kerja. Dimana pada investasi PMA yang berjumlah 412 proyek
menyerap 179.005 tenaga kerja, dan 76 proyek PMDN menyerap 19.762 tenaga
kerja.
“Nilai PMA mengalami sedikit penurunan, tapi PMDN naiknya luar biasa.
Saya kira ini merupakan tren menggembirakan,” katanya. Menurutnya,
dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, PMA triwulan I 2012
mengalami penurunan sebesar 11,9%. “Ini disebabkan oleh penurunan nilai
proyek, karena dari sisi jumlah proyeknyanya relatif sama,” katanya.
Trend positif ditunjukan PMDN yang mengalami kenaikan signifikan dari
nilai maupun jumlah proyek sebesar 126,56%. Menurutnya, untuk PMDN
minat investasi terbesar ada di Kabupaten Bogor yang nilainya mencapai
Rp 1,9 triliun, disusul Karawang sebesar Rp 1,2 triliun, dan Bandung
Barat sebesar Rp 225 miliar.
Agus menilai ekspektasi investor dalam negeri membuka bisnis di Jabar
meningkat tajam. Kondisi ini menurutnya bisa memicu investor asing untuk
turut menanamkan modal. “Ketika investor lokal ramai-ramai masuk Jabar,
hal ini akan mendorong investor asing yang tadinya masih wait and see,
segera mengeksekusi rencana investasinya di Jabar,” katanya.
BKPMD Jabar optimis kondisi ini akan membuat target realisasi investasi
tahun 2012 sebesar Rp43,27 triliun bisa dilampaui. “Realisasi investasi
triwulan 2012 sebesar Rp 19,17 triliun, artinya sudah mencapai kurang
lebih 44% dari target tersebut,” katanya.
sumber : bisnis.com
Investor Jepang dominan di Jabar
| 0 komentar
Related Games
If you enjoyed this article just click here, or subscribe to receive more great content just like it.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar